PERSEPSI VISUAL
Hallo temen-temen, balik lagi nih sama kita buat bahas
materi baru hehe. Gimana materi kemarin menarik bukan? Semoga postingan minggu
lalu dapat bermanfaat yaa. Untuk materi kali ini sebenarnya masih berkaitan
dengan materi sebelumnya, nah kemarin kita bahas tentang sensasi-persepsi bukann..
ternyata agar kita lebih paham mengenai kedua hal tersebut, kita juga perlu
memahami aspek-aspek fisik organ indra kita yang tentunya membantu dalam proses
sensasi dan persepsi tersebut. Kenapa sih kita perlu belajar organ indra kita
juga ? apa kita belajar biologi lagi ? Tentunya bukan belajar itu ko
temen-temen, kita sudah tahu bahwa persepsi itu bukanlah sebuah hal cerminan
langsung dari dunia nyata, namun lebih kepada interpretasi yang sudah
diperhitungkan, oleh karna itu organ indra ini perlu kita bahas satu persatu,
diantaranya ada indera penglihatan, pendengaran, pengecap, penciuman, dll.
Yukk kita
langsung aja bahas yang pertama dulu yaitu indera penglihatan..
INDERA
PENGLIHATAN
Penglihatan
adalah suatu proses yang melibatkan interpretasi otak terhadap apa yang dilihat
mata. Tentunya dalam menginterpretasikan benda tersebut kita sangat berkaitan
dengan indera penglihatan yaitu mata. Namun disini kita tidak akan membahas stuktur mata itu seperti apa tapi lebih ke gimana sih proses persepsi kita saat kita melihat suatu benda tertentu. Dan pada postingan sebelumnya sudah dijelaskan bahwa dalam proses ini kita sebelumnya
menerima pantulan cahaya dari suatu benda kemudian dilanjutkan diterima oleh retina
kita sehingga kita dapat tahu betul benda apa yang kita lihat. Nah, sekarang kita
mau jelasin tentang persepsi visual. Persepsi visual adalah kemampuan untuk menterjemahkan apa yang dilihat oleh mata. Terdapat beberapa bagian perepsi visual,
diantaranya :
1. Persepsi
Bentuk, sangat berkaitan dengan psikologi gestalt. Menurut aliran ini orang
biasanya mengatur persepsi mereka berdasarkan pola tententu yang sudah
dimiliki.
a.
Closure,
ketika individu melihat bentuk yang tidak lengkap atau terpisah, mereka akan
mengisi tuang yang kosong dan melihat bentuk yang lengkap. Contoh, ketika kita
melihat sesuatu yang membentuk 4 sudut namun tidak saling berhubungan lalu kita
cenderung menganggap bahwa bentuk tersebut adalah sebuah kotak.
b.
Figure
and Ground, terdapat suatu prinsip dimana kita mengorganisasikan objek dengan
melihat stimulus yang menonjol (figure) dan yang melatar belakangi
(background). Setiap orang akan memiliki persepsi yang berbeda-beda, karna
memiliki pandangan berbeda pula terhadap suatu stimulus. Contoh, melihat suatu
gambar, bisa melihat adanya suatu gambar wajah yang saling berhadapan atau pun
melihat adanya vas bunga.
c.
Proximity,
ketika objek-objek terletak berdekatan, orang akan cenderung mengelompokkannya
menjadi satu.
d.
Similarity,
ketika objek-objek memiliki bentuk yang sama, individu cenderung
mengelompokkannya bersama.
2.
Persepsi
Kedalaman, kemampuan untuk mempersepsikan objek secara tiga dimensi. Untuk melihat
kedalaman objek, kita menggunakan dua macam informasi atau isyarat binokular
dan monokular. Binokular adalah isyarat kedalaman yang bergantung pada
kombinasi gambar pada mata kiri dan mata kanan dan mata bekerja sama. Sedangkan
Monokular adalah isyarat kedalaman yang tersedia pada gambar dari satu mata,
baik kiri maupun kanan. Beberapa contoh isyarat monokular, sebagai berikut :
a.
Familiar
size, sebelumnya kita sudah memiliki pengalaman mengenai ukuran standar dari
objeknya. Contoh ketika kita melihat lukisan sebuah bola (kita sudah tau ukuran
bola yang standar) kita dapat menentukan jarak bola itu dalam suatu lukisan
tersebut.
b.
Height
in field, jadi ketika kita melihat suatu gambar 2 dimensi namun terdapat sebuah
objek yang kedudukannya lebih tinggi maka objek tersebut dianggap sebagai
sesuatu yang jauh. Contoh ketika kita melihat suatu awan dalam lukisan, kita
cenderung mepersepsikan bahwa awan tersebuh jauh.
c.
Overlap
(Superposition), objek yang menutupi atau hanya menunjukkan sebagian objek lain
dipersepsikan lebih dekat. Contoh, ketika melihat gambar dibawah ini kita akan
beranggapan bahwa posisi motor yang paling dekat.
d.
Shading,
isyarat ini mengubah persepsi berdasarkan posisi cahaya dan posisi pengamat. Contoh
ketika klian melihat sebuah telur dibawah lampu meja, kalian akan melihat
bayangan yang berbeda-beda disetiap sudutnya.
e.
Gradient
of texture, tekstur akan menjadi lebih rapat dan halus jika semakin jauh dari
pengamat. Contoh ketika kalian melihat foto yang terbuat dari mozaik, maka akan
terlihat cantik apabila dari jauh daripada dilihat secara dekat.
f.
Linear
perspective, garis paralel tampak bergabung, objek dihayati seakan-akan
menghilang ketika dikejauhan. Contoh ketika melihat sebuah rel jika dilihat
semakin jauh maka rel tersebut seakan-akan menghilang.
3.
Persepsi
Gerak, persepsi gerak memainkan peranan penting terhadap kelangsungan hidup
berbagai spesies. Namun bagaimana manusia mempersepsikan gerakan ?
pertama-tama, kita akan mendeteksi gerakan tersebut oleh neuron yang kita
miliki, lalu kita akan mempertanyakan “sebetulnya siapa yang bergerak, saya
atau lingkungan”, kemudian barulah lingkungan akan memberikan isyarat yang kaya
mengenai informasi mengenai pergerakan. Terdapat dua persepsi gerak, yaitu
pergerakan nyata (real movement) dan pergerakan yang tampak (apparent movement).
Apparent movement adalah ketika sebuah objek diam, tapi kita mempesepsikannya
bergerak. Contoh seperti saat kita menonton film 3D.
4.
Persepsi
Konstanta, pengenalan bahwa objek bersifat konstan, meskipun masukan sensoris
mengenai benda tersebut berubah. Terdapat tiga tipe persepsi konstanta :
a.
Size constancy,
pengenalan bahwa objek akan berukuran sama meskipun gambar retina objek
tersebut berubah. Contoh ketika kita melihat balon udara yang memiliki jarak
yang berbeda-beda yang mengakibatkan cahay yang masuk keretina berubah-ubah
namun kita mempersepsikan ukuran balon tersebut tetap sama.
b.
Shape
constancy, pengenalan bahwa objek tetap mempertahankan bentuk yang sama
meskipun orientasinya terhadap kita berubah. Contoh ketika kita jalan melewati
ruang tamu dan melihat adanya kursi, kita akan mempersepsikan bentuk kursi tersebut
sama meski kita melihat diberbagai sudut pandang.
c.
Brightness
constancy, pengenalan bahwa objek mempertahankan detajat kecerahannya. Meskipun
jumlah cahaya yang berbeda jatuh dipermukaannya. Ketika kalian sedang membaca
blog ini dikeadaan yang terang maupun gelap, kalian tidak akan merasakan
berbedaannya, tulisan dan backgroundnya akan tetap sama.
Nah, sekarang
sudah tau yaa macam-macam persepsi visual kita, silahkan temen-temen boleh
buktikan sendiri ko hehe. Kemudian sekarang kita bahas mengenai adanya ilusi. Sebelumnya
kalian harus membedakan antara ilusi dan halusinasi ya.. kalo halusinasi itu
adalah terjadinya persepsi dalam
kondisi sadar “tanpa adanya rangsang nyata” terhadap indera. Beda hal dengan ilusi, kalau ilusi itu sudah jelas terdapat “adanya
stimulus atau rangsangan” terhadap indera. Ilusi ini terjadi ketika terjadi
ketidaksesuaian antara kenyataan dan perwakilan persepsinya. Kemudian ilusi
juga merupakan hal yang tidak benar namun bukan hal yang abnormal. Contoh dari
sebuah ilusi, diantaranya :
a.
Ilusi
Muller-Lyer, dua garis yang sama panjang, meskipun gambar bawah terlihat lebih panjang
dibandingkan gambar atas.
b.
Ilusi
Horizontal-Vertikal, garis vertikal lebih panjang dibandingkan dengan garis
horizontal, tetapi panjang kedua garis tersebut sama.
c.
Ilusi
Ponzo, garis diatas terlihat lebih panjang dibandingkan garis dibawah, tetapi
panjang kedua garis tersebut sama.
Begitu teman-teman materi hari ini, semoga
mudah dimengerti dan bermanfaat untuk kalian semua ya.. see ya!
Buku sumber : King, Laura. A. (2010). Psikologi Umum, Sebuah Pandangan Apresiatif Buku 1
Buku sumber : King, Laura. A. (2010). Psikologi Umum, Sebuah Pandangan Apresiatif Buku 1
Komentar
Posting Komentar